Selasa, 30 Juni 2009

hasil Kali Kelarutan Kalsium Hidroksida

Hasil Kali Kelarutan Kalsium Hidroksida
Pertanyaan dan Jawaban
1. Bagaimana pengaruh NaOH terhadap kelarutan?
Jawab :
NaOH sangat berpengaruh terhadap kelarutan, karena NaOH merupakan larutan yang digunakan untuk melarutkan suatu larutan jenuh yaitu hidroksida Ca(OH)2 dan yang nantinya akan menghasilkan suatu kelarutan.
2. Berapakah kelarutan NaOH dalam air?
Jawab :
Kelarutan NaOH dalam air yaitiu sebesar 0,025
3. Berapakah kelarutan Ca(OH)2 dalam 3 macam NaOH yang konsetrasinya berbeda-beda? Coba hitung!
Jawab :
1. Percobaan 1
25 tetes Ca (OH)2 + aquades
25 tetes Ca(OH)2 dianggap 1 ml dan 10 ml aquades
Diket : V1 = 11 mL
V2 = 15 mL
M2 = 0,1 M (HCl)
Ditanya : M2 (larutan jenuh)?
Jawab : V1 . M1 = V2 . M2
11 . M1 = 15 . 0,1
11 . M1 = 1,5
M1 = = 0,13 M
V1 . M1 = V2 . M2
11 . M1 = 21,4 . 0,1
11 . M1 = 2,14
M1 = = 0,19 M

V1 . M1 = V2 . M2
11 . M1 = 13,5 . 0,1
11 . M1 = 13,5
M1 = = 0,12 M

2. Percobaan 2
25 tetes Ca(OH)2 + NaOH 0,025 M
Diket :
V1 = 11 mLz (25 tetes Ca(OH)2 = 1 mL + 10 mL . NaOH 0,025 M)
V2 = 26 mL, 17,8 mL dan 8,8 mL
M2 = 0,1 M (HCl)
Ditanya : M2 (larutan jenuh)?
Jawab :
V1 . M2 = V2 . M2
11 . M1 = 26 . 0,1
11 . M1 = 2,6
M1 = = 0,23 M
V1 . M1 = V2 . M2
11 . M1 = 8,8 . 0,1
11 . M1 = 0,88
M1 = = 0,08 M

V1 . M1 = V2 . M2
11 . M1 = 17,8 . 0,1
11 . M1 = 1,78
M1 = = 0,16 M


3. Percobaan 3
25 tetes Ca(OH)2 + NaOH 0,050 M
Diket : V1 = 11 mL
V2 = 19 mL, 21 mL dan 9,5 mL
M2 = 0,1 M (HCl)
Ditanya : M1 (larutan jenuh)?
Jawab :
V1 . M2 = V2 . M2
11 . M1 = 19 . 0,1
11 . M1 = 1,9
M1 = = 0,17 M
V1 . M1 = V2 . M2
11 . M1 = 9,5 . 0,1
11 . M1 = 0,95
M1 = = 0,08 M

V1 . M1 = V2 . M2
11 . M1 = 21 . 0,1
11 . M1 = 2,1
M1 = = 0,19 M


4. Percobaan 4
25 tetes Ca(OH)2 + NaOH 0,075 M
Diket : V1 = 11 mL
V2 = 14 mL, 24,5 mL dan 17,5 mL
M2 = 0,1 M (HCl)
Ditanya : M2 (larutan jenuh)?
V1 . M2 = V2 . M2
11 . M1 = 14 . 0,1
11 . M1 = 1,4
M1 = = 0,12 M
V1 . M1 = V2 . M2
11 . M1 = 17,5 . 0,1
11 . M1 = 1,75
M1 = = 0,15 M

V1 . M1 = V2 . M2
11 . M1 = 24,5 . 0,1
11 . M1 = 2,45
M1 = = 0,22 M


Tabel Hasil Perhitungan
No Percobaan Konsentrasi zat terlarut (M2)
1. 25 tetes Ca(OH) + aquades 0,13 M 0,12 M 0,19 M
2. 25 tetes Ca(OH) + NaOH 0,025 M 0,23 M 0,16 M 0,08 M
3. 25 tetes Ca(OH) + NaOH 0,050 M 0,17 M 0,19 M 0,08 M
4. 25 tetes Ca(OH) + NaOH 0,075 M 0,12 M 0,22 M 0,15 M
Rata-rata konsentrasi (M2) :
1. 0,14 M 2. 0,15 M 3. 0,14 M 4. 0,16 M
Pembahasan
Dalam percobaan kita kali ini yaitu menentukan kelarutan kalsium hidroksida di larutkan ke dalam air dan di dalam larutan NaOH, dimana pada larutan NaOH akan juga di tambah dengan indikator PP supaya larutan berubah warna menjadi pink, dan dinetralkan kembali dengan larutan HCl yang akan menjadikan larutan berubah warna lagi sampai bening kembali.
Kelarutan yaitu kemampuan melarutkan suatu zat di dalam sejumlah pelarut pada suhu dan tekanan tertentu dan harga konsentrasi maksimum yang dapat di capai oleh suatu zat dalam larutan yang dilambangkan dengan huruf “S”. Sedangkan hasil kali kelarutan yaitu hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan tepat jenuh dipangkatkan koefisien reaksi, yang bersimbol “Ksp”.
Pada percobaan yang pertama yaitu melarutkan 25 tete Ca(OH)2 dengan aquades 10 Ml, kemudian dititrasi (dinetralkan) dengan HCl 0,1 M sampai warna tepat hilang (bening). Dalam percobaan ini dibutuhkan rata-rata 6,5 mL HCl dan menghasilkan konsentrasi atau kelarutan rata-rata sebesar 0,14, karena larutan tersebut tidak terdapat adanya endapan / tidak terjadi endapan larutan tersembut tepat jenuh, sehingga hasil kali kelarutannya sama dengan hasil kelarutannya, “S = Ksp” atau [M+][A-] = Ksp”.
Sedangkan pada percobaan yang kedua, tiga dan empat yaitu melarutkan 25 tetes Ca(OH)2 dengan NaOH 0,025 M, 0,050 M dan 0,075 M dan ditambahkan dengan indikator PP, kemudian dititrasi dengan bening. Pada percobaan kedua, volume HCl rata-rata yang dibutuhkan yaitu 17,5 sedangkan kelarutan atau konsentrasi zat rata-rata 0,15. Pada percobaan yang ketiga volume HCl rata-rata yang dibutuhkan yaitu 16,5 mL dan kelarutan atau konsentrasi zat terlarut rata-rata 0,14. Dan pada percobaan terakhir volume HCl rata-rata yang dibutuhkan 18,7 mL, sedangkan konsentrasi atau kelarutan zat terlarut rata-rata 0,16.
Pada percobaan yang kedua, ketiga dan keempat lajrutan Ca(OH)2 dan NaOH tidak dapat larut, sehingga larutan lewat jenuh dan terdapat adanya endapan. Oleh karena itu hasil kali kelarutannya lebih kuat dari kelarutannya, atau kelarutan lebih dari hasil kali kelarutan. “S > Ksp” atau “[M+][A-] > Ksp”.
Jika larutan itu belum jenuh maka zat yang larut masih sedikit, sudah tentu hanya hasil kali kelarutan.
Pada percobaan ini, 1 kali percobaan diulang sebanyak 3 kali, sehingga dalam praktikum ini terjadi 12 kali percobaan dan disetiap percobaan mempunyai perbedaan. Volume HCl yang dibutuhkan untuk menitrasi larutan jenuh berbeda-beda, sehingga kelarutan yang dicapai juga berbeda-beda pula. Perbedaan ini terjadi akibat pencucian alat-alat yang digunakan pada percobaan tidak bersih, sehingga masih terdapat zat / larutan yang tersisa yang akan mempengaruhi titrasi dan konsentfrasi atau kelarutan yang dicapai.

Kesimpulan
Kelarutan yang konsentrasi maksimum yang dapat di capai oleh suatu zat dalam larutan. Konsentrasi suatu zat adalah konsentrasi zat tersebut dalam larutan jenuh. Sedangkan hasil kali kelarutan yaitu hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan tepat jenuh dipangkatkan koefisien reaksinya. Jika larutan belum jenuh maka zat yang larut masih sedikit, harga kelarutan lebih kecil daripada harga hasil kali kelarutan dan tidak terjadi endapan jika larutan tepat jauh, maka harga kelarutan sama dengan harga hasil kali kelarutan dan tidak terjadi endapan. Sedangkan jikalau larutan lerwat jenuh maka kelarutan lebih besar daripada hasil kali kelarutan, sehingga terjadi adanya endapan.
Jika [M+][A-] < Ksp, larutan belum jenuh (tidak terjadi endapan)
Jika [M+][A-] = Ksp, larutan tepat jenuh (tidak terjadi endapan)
Jika [M+][A-] > Ksp, larutan lewat jenuh (elektrolit mengendapan)

Daftar Pustaka
Kartimi, M.Pd. 2009. Panduan Praktikum Kimia Dasar 2. Cirebon: PUSLAB STAIN CIREBON
Jasjfi, E. 1996. Kimia Dasar Keenam. Jakarta: Erlangga
www.wikipedia.ac.id

Pembahasan
Banyak proses alam yang disebabkan oleh peristiwa pengendapan. Pengendapan terjadi bila suatu zat sukar larut dalam air atau larutan sudah lewat jenuh.
Pada larutan jenuh terjadi keseimbangan antara ion-ion zat yang tidak larut. Zat padat yang sukar larut terus-menerus akan larut tetapi pada waktu yang bersamaan ion-ion pada larutan akan bereaksi kembali membentuk zat padat.
Konstanpa hasil kali berurutan adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh, dipangkatkan masing-masing koefisien reaksinya.
Ca(OH)2 merupakan larutan jenuh, ketika proses reaksi terjadi dengan laju reaksi yang sama sehingga terjadi reaksi kesetimbangan.
Reaksi kesetimbangan Ca(OH)2 dalam air, Ca(OH)2 yang larut dalam air sangat kecil maka konsentrasi Ca(OH)2 dianggap tetap. Ca(OH)2 lebih kecil kelarutannya dalam HCl, sebab di dalam larutan ada ion-ion yang berasal dari HCl.
Berdasarkan azas Le Chateher, jika konsentrasi zat pada kesetimbangan diubah maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan. Dalam percobaan ini adanya ion H+ dari HCl akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah Ca(OH)2, maka kelarutan Ca(OH)2 berkurang.
Pada percobaan kali ini larutan mengandung dua senyawa, keduanya dapat dipisahkan dengan menambahkan pereaksi yang dapat mengedepankan salah satu senyawa Ca(OH)2 dan HCl dilakukan dengan menambahkan NaOH sehingga ion Ca+ akan mengendap dalam Ca(OH)2.
Setelah Ca(OH)2 mengendap baru di saring sehingga filtratnya hanya mengandung Ca(OH)2 saja.
Terjadi tidaknya endapan berdasarkan hasil kali ion-ion yang dihasilkan dengan Kspnya sebagai berikut :
[JC] < Ksp, tidak terjadi endapan (larutan belum jenuh)
[JC] = Ksp, tidak terjadi endapan (larutan tepat jenuh)
[JC] > Ksp, terjadi endapan (larutan lewat jenuh)

Kesimpulan
Pengendapan terjadi bila suatu zat sukar larut dalam air atau larutan sudah lewat jenuh.
Konstanpa hasil kali berurutan adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh, dipangkatkan masing-masing koefisien reaksinya.
Berdasarkan azas Le Chateher, jika konsentrasi zat pada kesetimbangan diubah maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan.
Pengendapan salah satu senyawa akan terjadi, ketika pada saat senyawa tersebut dipisahkan ditambahkan dengan pereaksi yang dapat mengendapkan salah satu senyawa. Setelah mengendap baru di saring sehingga filtratnya hanya mengandung satu senyawa.

Daftar Pustaka
Kartimi, M.Pd. 2009. Panduan Praktikum Kimia Dasar 2. Cirebon: PUSLAB STAIN CIREBON
Jasjfi, E. 1996. Kimia Dasar Keenam. Jakarta: Erlangga
www.wikipedia.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar